Sudah nulis enam postingan untuk minggu ini tapi kenapa kepala rasanya belum plong ya? Apa karena tontonan-tontonan ini belum ditulis? Belum ditulis ya memang karena bingung cara nulisnya gimana. Tapi kalau nggak ditulis-tulis ya jadi seperti ini akhirnya, ganjel dan nggak enak. Yaudah ditulis aja kalau gitu siapa tau setelah ini jadi lebih mendingan.
Beberapa waktu yang lalu saya nonton Seventeen In The Soop dan Level Up Season 5. Level Up ini adalah variety show-nya Red Velvet. Nontonnya back to back gitu jadi langsung tahu bedanya di mana. Nonton Seventeen In The Soop bawaannya tenang, sementara nonton Level Up Season 5 rasanya pingin ikutan heboh karena cewek-cewek Red Velvet kalau ngomong pada kenceng-kenceng semua, wkwkwkwk.
Kesamaan dari kedua variety show tersebut adalah para member Seventeen dan Red Velvet sama-sama mencoba hal-hal baru yang belum pernah mereka lakukan sebelumnya. Kalau di Seventeen In The Soop beberapa member ada yang mencoba nyetir mobil balap di sirkuit dan ada yang paralayang. Sedangkan di Level Up Season 5 member Red Velvet mencoba kayak, gokart, naik kereta di ladang bunga, menembak, naik zip line, dan belajar tari Hula khas Hawaii.
Ternyata gerakan dalam tari Hula ini banyak nama dan macamnya. Saya kira hanya menggerakkan tangan dalam gerakan gelombang air saja. Rupanya ada macam-macam gaya, seperti ikan berenang, ombak tenang, ombak lebih besar, dan nyiur kelapa.
Setelah selesai nonton kedua variety show tersebut, saya jadi merenung tentang kegiatan apa saja yang belum pernah saya coba sebelumnya. Nggak harus sama dengan apa yang dilakukan Seventeen dan Red Velvet sih, tapi mereka benar-benar menginspirasi untuk trying new things. Lagi-lagi saya jadi merenungkan kembali tentang tujuan ketika pergi ke suatu tempat. Sekarang bukan lagi tentang jauh dekatnya tapi tentang kegiatan baru apa yang bisa dicoba di sana.
Anyway, bagian paling menarik dari Seventeen In The Soop adalah ketika beberapa member berkumpul untuk akustikan mengisi waktu luang lalu member lainnya ikutan gabung kemudian ngobrol-ngobrol ini ono ini ono. Tau-tau jadi theme song Seventeen In The Soop dong. Gileee gile kok bisa. Emang gak kaleng-kaleng ini skill-nya anak-anak Sebong kalau bikin lagu.
Masih berhubungan dengan member Seventeen, kali ini my own bias. None other than Vernon. Konon katanya dia pernah nonton film yang judulnya Baby Driver dan Stand By Me. Kenapa "konon"? Karena saya taunya dari X bukan dari nonton video atau baca wawancara dia yang menyatakan demikian secara langsung. Tapi karena saya anaknya latah, yaudah ditonton aja itu dua film.
Baby Driver (2017) bercerita tentang seorang pemuda bernama Baby yang menjadi sopir gembong perampok. Skill nyetirnya sangat luar biasa. Baby bisa meloloskan para perampok itu dari kejaran polisi. Suatu hari dia bertemu dengan seorang gadis yang menarik perhatiannya karena sama-sama tertarik pada lagu yang sama. Baby ini selain mempunyai skill nyetir yang ajib, juga mempunyai kemampuan menjadi komposer lagu. Baby berniat untuk keluar dari pekerjaan kriminalnya.
Film ini sangat seru untuk ditonton. Perpaduan action, romance, dan family-nya pas. Jalan ceritanya nggak berbelit-belit. Film ini menggambarkan bahwa tidak ada penyesalan menjadi orang baik-baik.
Stand By Me (1986) bercerita tentang petualangan anak-anak versus remaja-remaja tanggung dalam menemukan mayat. Agak dark sih ide ceritanya tapi visualisasi filmnya itu cerah. Geng anak-anak ini isinya empat orang, sedangkan remaja-remaja tanggungnya seingat saya lebih dari empat orang. Asli sih bawaannya pingin jitak satu-satu para remaja tanggung ini karena mereka itu petentengan. Ya khas ababil gitu deh.
Sedangkan geng anak-anaknya lebih beradab. Saya sampai nangis waktu salah satu tokohnya bercerita tentang dirinya yang dipandang buruk oleh masyarakat karena keluarganya punya banyak catatan kriminal. Dia sudah berpikiran bahwa masa depannya suram mau sekuat apa pun dia berusaha. 😠Untungnya teman satunya lagi tetap menyemangati dia untuk keep going.
Aktor yang memerankan tokoh anak yang merasa madesu tadi adalah River Phoenix. I'm so blessed I could watch one of his movies because he's not in this world anymore. Long time ago.
In the end, rasanya nggak nyesel sudah nonton dua film tadi walaupun berbekal "konon".
*
Dari semua daftar diatas sudah nonton Stand By Me karena film lawas. Ya itu baguuus banget. Dan cara narasinya jadi inspirasi buat banyak TV Seri yang temanya kilas balik seperti The Wonder Years sampai How I Met Your Mother...
ReplyDeleteSetuju mba Phebie. Wah mba sepertinya penggemar film lawas ya?
Delete