January 26, 2021

Learning Korean 9 Years Later

 
Ketertarikan saya terhadap bahasa Korea dimulai di tahun 2012. Hal yang membuat tertarik tentu saja K-Pop. Saya mulai menceburkan diri ke dunia K-Pop sejak akhir tahun 2011 setelah melihat wasit asal Korea Selatan, Kim Jeong Hyeok, di pertandingan AFC.

Oh iya sekadar informasi, penggemar K-Pop belum tentu suka K-Drama alias drama Korea (drakor). Beberapa orang sering bertanya ke saya drama Korea apa yang bagus dan sedang tayang. Saya tahunya grup-grup K-Pop yang sedang tren, I have no idea about Korean dramas karena sudah berhenti menyeriusi drakor sejak 2014. ๐Ÿ˜…

Back to the topic. Jadi di tahun 2012 itu saya getol mencari sumber belajar bahasa Korea yang gratis, berkualitas, dan online. Pilihan jatuh ke website Talk to Me in Korean (TTMIK). Website tersebut menyediakan file pdf dan mp3 yang disusun secara sistematis dari level 1 sampai 10. Saya mengunduh semua file tersebut di sela-sela menyelesaikan praktek mata kuliah magang kerja. ๐Ÿ˜…

Sampul level 10 beda sendiri karena baru dibuat tahun kemarin๐Ÿ˜‚

Singkat cerita saya sudah bisa membaca huruf Korea (hangeul) dan mengerti kalimat-kalimat sederhana yang ditulis dalam past, present, dan future tense dalam bahasa Korea di tahun 2014. Sampai berani menulis tulisan Belajar Bahasa Korea Gratis tapi Berkualitas, Dimana?.

Tahun ini, saya memasuki tahun kesembilan belajar bahasa Korea. Ibarat anak manusia Indonesia, sembilan tahun ini mulai dia lahir sampai kelas 3 SD. Sudah dapat apa saja selama 9 tahun?

Jujur, tidak banyak. Saya belum bisa menjadi penerjemah rujukan sesama penggemar K-Pop di saat grup-grup yang saya ikuti mencuit sesuatu dalam bahasa Korea, atau ketika manajemen grup-grup tersebut memposting pengumuman dalam bahasa Korea. Saya juga belum bisa nonton variety show Korea tanpa subtitle. Sedih. ๐Ÿ˜ญ

Saya sempat mengambil jeda beberapa kali dalam kurun waktu 9 tahun tersebut, entah karena sibuk skripsi atau bingung cari kerja. Pernah belajar lagi dengan meneruskan level 3 dan 4 di saat sudah kerja tapi berhenti lagi karena tidak sanggup membagi waktu. Otak rasanya penuh, ditambah waktu itu saya belajarnya maksa pakai metode kejar tayang. Tiap hari pokoknya harus satu bab!!! Padahal ya tidak bisa begitu, kalau satu bab belum paham ya harus diulang lagi sampai paham kan. Hasilnya, materi level 3 dan 4 menguap begitu saja dari kepala. ๐Ÿ™‚

Salah satu resolusi saya tahun kemarin adalah belajar bahasa Korea lagi (ditulisnya di akhir tahun 2019). Tbh sempat lupa wkwkwk. Namun sepertinya Allah bekerja dengan cara-Nya sendiri dalam membantu mewujudkan resolusi itu. Saya mulai menulis lagi tentang materi bahasa Korea di blog ini. Niatnya agar lebih nyangkut di kepala dan mudah dicari kalau suatu hari butuh. Waktu evaluasi resolusi, saya kaget sendiri karena wow akhirnya ada yang terwujud. ๐Ÿ˜‚

Tahun ini saya mulai memasang aplikasi Duolingo juga di handphone untuk memperkaya kosakata bahasa Korea. Aplikasi tersebut sangat membantu karena "memaksa" penggunanya berlatih setiap hari supaya naik level dan tidak terdegradasi ke level yang lebih rendah. Karena seperti halnya otot, otak juga perlu olahraga.

Namun menurut pengalaman pribadi, aplikasi Duolingo ini sifatnya supplement. Belajar dari TTMIK tetap yang utama dan harus diteruskan. Alasannya aplikasi adalah mesin yang diprogram, bukan manusia. Penjelasan manual tetap saya perlukan. Kalau misalnya saya belajar langsung dari aplikasi sih dijamin bingung karena tidak ada dasar yang kuat tentang macam-macam pola kalimat yang ada dalam bahasa Korea.

Walaupun masih belum punya prioritas ikut les bahasa Korea berbayar, saya berharap suatu hari nanti bisa ikut tertawa nonton acara Korea karena paham apa yang mereka omongkan bukan karena ikut-ikutan tertawa wkwkwk. Untuk saat ini, bisa mengerti sepenggal dua penggal kalimat yang diucapkan orang Korea di variety show atau dicuit member grup favorit saja sudah alhamdulillah (orang Indonesia banget apa-apa diambil hikmahnya ๐Ÿ˜‚).

Selain belajar bahasa Korea, tahun ini saya menantang diri untuk menggambar setahun penuh alias 365 hari. Tantangan yang belum pernah saya lakukan sebelumnya. Tema-tema menggambar saya ambil dari sebuah video di Youtube milik Moriah Rosie.

Kalau biasanya saya menggambar dengan pensil, kali ini saya mencoba metode baru menggambar langsung dengan bolpoin. Tujuannya untuk mengasah kreativitas karena kalau ada yang salah tidak bisa dihapus, hanya bisa disiasati. ๐Ÿ™‚

Sneak peek๐Ÿ‘€

Masih belum tahu sih, hasil gambarnya nanti saya tulis bulanan atau rapelan satu tahun di blog satunya. Yang pasti saya jalani dulu, yang penting menikmati prosesnya. Hasil gambar tidak perlu mirip dengan aslinya karena manusia bukan mesin fotokopi, kata om Pinot (seniman Indonesia yang tinggal di New York, asli satu keluarga inspiratif semua๐Ÿ˜ญ).

Sebagai penutup, saya ucapkan terima kasih kepada Kak Eno yang sudah mengadakan CR Challenge #1 sehingga tulisan ini bisa terbit. ๐ŸŒธ๐ŸŒธ๐ŸŒธ

Sampai jumpa di postingan selanjutnya!

*

24 comments :

  1. Wahh mbak Endah, aku mengerti gimana susahnya belajar bahasa asing, apalagi di negara sendiri. Harus diimbangi dengan minat dan motivasi yang tinggi. Masalahnya, belum tentu kedua hal ini bisa terus konsisten kita miliki, karena namanya hidup pasti ada ups and downsnya ya. Apalagi kalau memang punya kesibukan lain, bisa sangat dimengerti๐Ÿคง

    Anyway mbaak, rajin bangeeet bisa isi waktu dengan menggambar jugaa๐Ÿ˜ Kalau aku mah yaa nonton youtube sekadar nonton yutub doang, nggak direalisasiin, wk. Lumayan jadi pr juga sih buatku๐Ÿ˜…

    Semangat mbak Endaaahh buat mencapai resolusinya! Semoga dimudahkan selalu yaa๐Ÿ˜ Niat baik pasti akan menghasilkan usaha dan hasil yang baik pula, Aamiin. Yeaayy!✨

    ReplyDelete
    Replies
    1. Huhu Awl benar sekali kamuuuuh hug me :"

      Kamu kuliahnya bahasa Jepang ya kalau nggak salah? Hebat banget, aku pernah belajar bahasa Jepang terus nyerah karena nggak sanggup ngafalin huruf-hurufnya dan akhirnya pindah jalur ke bahasa Korea xD

      Wkwkwkwk ini juga hasil nonton banyak video dan satu-satunya yang diniati, karena lainnya itu lari 365 hari dll dll gitu yang mana tida shanggup hamba berkomitmennya u.u

      Makasih Awl doanya, kamu juga semoga apa yang diharapkan tahun ini bisa terwujud semua <3

      Delete
  2. Layout blognya baru bukan, sih, Ndaaah?

    Aku sampai bengong ngeliatin challenge gambar kamu yang di bawah ๐Ÿ˜ฑ KEREN BANGET! Deg-degan nggak tuh gambarnya pakai bolpoin? Hauahaha kertas gambarnya dijejerin kayak foto kamu gitu jadinya lucuk banget. Ayoo diteruskan lagi, Ndah :D

    Terus soal TTMIK, dulu aku pernah iseng ikut belajar juga pas kuliah. Sayangnya nggak seniat kamu sampai di-print out gitu XD; alasan ingin belajar Korea juga sama kayak kamu *ya mau alasan apalagi dah wkwkwk*. Terus sempet belajar di Duolingo juga, nggak berapa lama stop karena sebel suka kehabisan hearts ๐Ÿคฃ Cuma bahasa asing itu tricky banget, kalau nggak dipakai untuk komunikasi secara langsung tuh susaaaah banget kayaknya. Aku juga sampai sekarang cuma bisa baca hangeul, ngerti mah kagak ๐Ÿคฃ

    SEMANGAT NDAH! Siapa tahu tahun ini bisa digencarin belajar Koreanya, biar bisa cas cis cus di depan bias wkwkwk HWAITING ✨

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iyaaa baru ganti lagi xD anaknya labil.

      DEG-DEGAN BANGET CI ASTAGAAA awal-awal tuh sampai gemeteran gitu takut salah menggores tinta tapi lama-lama terbiasa dengan sedikit bodo amat sama kesalahan wkwk. Sip Ci ini habis ini aku mau gambar lagi, rapelan karena kemarin belum sempet gambar. xD

      WKWKWKWKWKWK fangirl ye apa lagi coba alasanya kalau bukan karena oppa-oppa xD ini aku ngeprint-nya di kertas bekas skripsian tau Ci hahahaha. Oh iya yang masalah kehabisan hearts itu aku belum pernah, apa karena aku nggak tau cara ngabisinnya buat apa? HAHAHAHHA. Benar sekali Ciiii benar sekali, kalau nggak dipake bisa lupa huhu, apalagi kalau bukan di negara aslinya gini kan hngggg.

      HAHAHAHAH semoga begitu ya aamiin tunggu aku bias-biasku wkwkwkwk, maaci Ci Jane <3

      Delete
  3. Mba Endah, holaaa ๐Ÿ˜

    Keren bangettt lho challenge all day gambarnya, tapi itu ukurannya memang kecil-kecil, ya mba? ๐Ÿ˜† Daebak. Menurut saya, gambar dalam size kecil lebih susah daripada size besar soalnya ๐Ÿคฃ

    Bicara soal belajar bahasa Korea, yang diperlukan memang practice dan terus upgrade sesuai level agar lebih mudah. Sama semisal punya koneksi dengan native korean untuk conversation, itu sangat membantu dalam menguasai bahasanya ๐Ÿ˜

    Ohya, sering lihat video tanpa subtitle bisa membantu, kalau saya dulu proses awalnya membiasakan diri dengan bahasa tersebut dulu agar nggak terdengar asing, jadi saya sering putar lagu atau menonton series tanpa subtitle, meski nggak paham. Setelah terbiasa dengan bahasa yang saya dengar, lama-lama jadi kecantol satu dua kata, terus develop jadi satu dua kalimat hehehehe. Selain itu, dengar sering dengar bahasanya langsung baik via native speaker / musik / serial, kita secara nggak langsung terbiasa untuk listening, which is, ini justru level yang tersulit, kadang kan kita bisa reading dan speaking, tapi giliran lawan bicara kita berkata sesuatu, kita nggak paham maksudnya ๐Ÿ˜† hehehe.

    Well eniweis, semangat mba Endah, you can do it! ๐Ÿฅณ๐ŸŽ‰

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halo Kak Eno~~~

      Iya kecil-kecil, itu di kertas A4 biar nggak ngabisin banyak kertas wkwk. Aku malah susah kalau harus gambar di kertas gede Kak Eno, bingung background-nya harus gimana dan diwarnain apa. xD

      Nah itu dia Kak Enooo, aku dulu pernah punya kenalan orang Korea kan di IG eh terus dia deactive IG-nya dong akhirnya terputus sudah koneksi kami berdua. :(

      BENAR SEKALI!!! Sering terjadi ini di aku bisa nulis atau baca tapi begitu native speaker ngomong dengan kecepatan normalnya mereka di sana aku langsung bengong. xD Sejauh ini aku nontonin serial Tayo sih Kak di Youtube wkwk, sebenarnya nonton drakor itu ngebantu banget karena teman aku yang nggak bisa baca hangeul aja bisa ngomong frase bahasa Korea, tapi ya itu tadi aku udah nggak suka nonton drakor jadi pindah ke Tayo wakakakak.

      Maaci Kak Eno <3

      Delete
  4. Hi Kak Endahh ๐Ÿ™ˆ
    Semangat untuk belajar bahasa Koreanyaaa! Mungkin bisa email-email-an dengan Kak Eno nanti dengan bahasa Korea atau untuk belajar sedikit bahasa Korea kalau Kak Eno nggak keberatan tentunya ๐Ÿคญ

    Aku juga sama dengan Ci Jane, pernah pakai duolingo buat belajar hangeul terus karena pakai hearts, heartsnya sering habis dan jadi malas lanjutin #plakk. Jadinya sekarang hanya bisa baca aja, padahal pengin juga bisa nonton tanpa sub, tapi kapan bisanya kalau sekarang aja nggak diperdalam lagi #plakk

    Kak Endah, Kakak keren banget sih bisa belajar otodidak gituuu! Aku salutt ๐Ÿ˜ soalnya menurutku belajar otodidak itu berat ๐Ÿคฃ jadi aku selalu kagum dengan orang yang bisa belajar secara otodidak. Semangat Kak Endahhh ๐Ÿคธ๐Ÿป‍♀️

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yuhuuu Lia~~~ Hmmmm sungkan sama orang sibuk seperti Kak Eno akutu nanti ganggu wkwk u.u

      HAHAHAHAHA ini fix sih aku nggak bisa pakai hearts-nya deh, hearts aku nggak pernah habis karena nggak tau buat apa. :( Enak kan ya bayangin nonton tanpa sub jadinya fokus sama visualnya heuheu.

      Makasih pujian dan semangatnya ya Peri Kecil nan Imut <3 wqwqwq

      Delete
  5. Endah semangat!!
    Gileee 9 tahun belajar Bahasa Korea, wooww takjub aku tuh!!

    Pas kemarin belajar Bahasa Prancis, semangatku udah luntur setelah 2 bulan. Wkakaka.. Entah lah ini mau lanjut apa nggak.

    Kalau Bahasa Inggris masih lanjut sampai hari ini. Mungkin karena udah paham dan g serumit Bahasa Prancis kali ya? Jadi pas nonton atau dengerin lagu English, masih bisa nyaut, beda sama Bahasa Prancis

    ReplyDelete
    Replies
    1. Makasih Pipit, makasih. Ya beginilah kekuatan cinta kepada bias jadi bisa tahan 9 tahun *plak*

      Wkwkwkwkwk kamu hebat lho tertarik mempelajari bahasa Perancis, tulisannya susah, bacanya apa lagi. T_____T Semangat juga kamu semoga kalau memang lanjut jalannya dimudahkan dan nggak luntur-luntur semangatnya~~

      Bisa jadi bisa jadi, karena pengucapannya juga nggak serumit bahasa Perancis nggak sih? Terus kita juga udah terbiasa dari kecil wajib belajar bahasa Inggris. Semangat dah pokoknya untuk kita semua yang sedang mengembangkan skill baru.

      Delete
  6. Haloo Mba Endahh.. wow 9 tahun belajar Bahasa Korea... Amazzzzinggg ๐Ÿ˜Š๐Ÿ˜Š

    Super duper amazing.
    Tapi sebelumnya kita Tos dlu karena sama2 penggemar Kpop... ๐Ÿคญ๐Ÿค— hahaha
    Saya juga dlu pernah belajar hangeul.. tapi seminggu-dua minggu lost.! Hehe susah ternyata mba.. itupun belajar korea karena aku pngen kerja di perusahaan punya Korea.. tapi syangnya nggk lolos....

    Semangat terus yah mba..

    Btw keren mba challenge gambarnya... pengen liat style gambarnya Mba Endah.. heheh ๐Ÿ˜๐Ÿ˜
    Kalau saya semisal mau gambar. Harus oret2 dlu. Belum bisa langsung.. jadi harus bikin sketsanya dlu pke pensil.. hehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sembilan tahun bertahan karena bucin bias wkwk.

      HAAAA nemu penggemar Kpop satu lagi asik!! Mas Bayu nggak lolos di perusahaan Korea tapi keterimanya di perusahaan Jepang, keren!

      Sip Mas Bayu juga semangat terus!

      Aku kemarin cek instagramnya Mas Bayu dan lihat gambar-gambarnya, bagus aku suka, calming gitu lho warnanya. Pingin bisa gambar digital halus juga tapi belum bisa sampai sekarang wkwk.

      Delete
  7. Wah mbak suka korea krn itu, kalo saya masih bayi di dunia kpop mbak, baru mulai tecebur akhir thn 2019 karna suka sama penyanyi sekaligus artis korea. Kalo tau kpop udah lama krn ikut2n nonton drakor yg pernah viral thn 2011 lalu.

    Saya juga pernah tertarik belajar bhs korea krna punya bias, tp blm terlaksana haha

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah Mas Jaey juga penggemar K-Pop!! Suka grup apa? Drama apa tuh di tahun 2011? Aku ingetnya cuma drama Heartstrings wkwk, apa Dream High yang viral?

      Semoga suatu saat bisa terlaksana ya Mas Jaey.

      Delete
  8. Gara-gara kak Endah dan Aina, saya jadi download Duolingo juga. Sekalian nyoba-nyoba dan ternyata seru juga ๐Ÿ˜ƒ

    Kalo Aina belajar bahasa Jepang, kak Endah belajar bahasa Korea. Saya mah masih belaiar bahasa Inggris. Sudah tau kosakata dan ngerti dikit karena sempat les pas SD. Tapi skillnya belum bisa dipakai untuk baca buku atau nonton film euy

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aku pas pertama kali install juga ngerasanya seru Mas Rahul haha ada kompetisinya juga kan tiap minggu, jadi makin giat.

      Semangat terus buat Mas Rahul, semoga skill-nya meningkat pesat tahun ini!!

      Delete
  9. Haaai mbaaa, baca ini aku kok lgs pengeeeeeen belajar BHS Korea hahahah. Biar bisa lebih mengerti gitu kalo nonton drakor :D. Kemarin aku nonton drakor yg kalo menurut temenku baguus banget, tapi pas aku tonton, ntah kenapa yaa udh 10 eps pun, aku blm kena feel nya. Soalnya terjemahannya jeleek :(, yg ada aku bingung sbnrnya maksud pembicaraan para tokoh ttg apa wkwkwkwk

    Coba seandainya aku bisa yaaa Kan?? :D

    Trus itu gambar2 nya lucuuuu banget. Baguus loh mba. Dibikin kotak2 gitu, mana pake pulpen. Boro2 pulpen sih, pake pensil aja aku masih usaha keras :p.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mba Fanny!!! Nonton yang subnya gajelas gitu bikin sebel nggak sih wkwk, bener banget seandainya bisa bahasa Korea gitu kan enak ya wkwkwk. Yuk gaskan Mba Fanny kalau mau belajar bahasa Korea๐Ÿ’ช๐Ÿ’ช๐Ÿ’ช

      Huhu makasih๐ŸŒธ๐Ÿ˜ญ ini juga deg-degan aku pas gambarnya wkwkwk, pingin biasain biar nggak grogi pake bolpoin. Haha menggambar memang sebuah tantangan Mba๐Ÿ˜

      Delete
  10. Hai mbak Endah, salam kenal yaa, aku baru pertama kali main sini ๐Ÿ˜๐Ÿ˜

    Waww aku jadi sedih dong baca kisah belajar korea ini. Aku jadi inget mau belajar bahasa prancis, yang sudah kumulai dari th 2012 kali ya. Baru les 2 level trus kutinggal karna pindah kerjaan (tmpt les jadi lebih jauh). Buku2 dan diktatnya masih kusimpan, dengan harapan masih mau belajar. Dan sampai sekarang blm terelisasi dong ๐Ÿ˜ญ๐Ÿ˜ญ andai aku telatenin mungkin sekarang bisa buat tulisan begini ya, hiks.
    Omooo aku mau juga kayak Mbak Endah, gak boleh nyerah ya! Semangat, semangat!

    Btw, aku penasaran, yg gambar itu udah dibuat templatenya kah buat 365 hari? WAWW aku jadi inget tes gambar psikologi itu lo, kotak2 gitu. Menarik juga ya dibikin konsep begini, jadi kita tergerak untuk memenuhi kotak2 kosong itu. Dan itu random ya, mau mulai gambarin yg mn dl? Akkk aku juga pinginn ๐Ÿคค๐Ÿคค๐Ÿคค

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halo mba Tika terima kasih atas kunjungannya. <3

      Huhu ayo sini mba pelukan virtual sebagai sesama pembelajar bahasa asing dari 9 tahun lalu tapi sampai sekarang belum lancar ngomong sama nulis. T___T

      Makasih atas semangatnya, mba Tika juga semangat ya dengan apapun yang sedang mba kerjakan!!

      Itu templatenya aku buat sendiri mba wkwk, kalau temanya udah ditentuin sama Youtubernya. Bikin kotak-kotak kecil gitu karena aku malas gambar gede-gede heheheh. Gambarnya menurut tanggal sih mba harusnya, cuman karena di Januari kemarin aku ikutnya telat jadi gambarnya di tengah-tengah deh sambil nyicilin tanggal-tanggal sebelumnya. xD

      Ayo mba Tika kalau tertarik mari menggambar bersama~~~

      Delete
  11. yampun mbakk kita toss dulu dong hehe
    aku dulu kuliah bisa dibilang korea addict, sampe segiitunya dannnn ambil les bahasa korea.
    untungnya dulu di kampusku di malang sana, ada kursus bahasa korea, senengnya hatiku
    lulus ujian dapet sertifikat tambah seneng lagi

    waktu masuk masuk awal dunia kerja, udah nggak sempet bukain buku buku korea. Di jember, dulu aku nggak tau tempat les korea ada atau engga
    kalau buka buku bukuku lagi waktu itu, jadi kangen ngulang les lagi, takut kosakata yang aku pelajari ilang. masalahnya di jember nggak ada juga
    tapi sepertinya sekarang udah ada, tapi kadang waktunya yang nggak sempet hahaha
    aku sendiri lupa, dulu sempet belajar sampe level berapa.

    aslik, habis baca post ini, jadi pengen bongkar lemari aku, buku buku les aku masih disimpen dengan baik

    ReplyDelete
    Replies
    1. Eh mba Ainun kuliah di Malang? Aku anak Malang hahahaha. Wah keren kursusnya sampai dapet sertifikat. Iya mba kalau nggak buka-buka buku lagi bisa lupa huhu apalagi kan orang sekitar juga nggak ngomong bahasa Korea ya. :( Wohooo semangat mba Ainun belajarnya kalau nanti baca-baca buku lesnya lagi!!

      Delete
    2. yes aku di UB dulu, jadi sekarang ini jiwaku itu udah Aremania hahaha
      malang udah kayak second home buatku, malah menurutku bukan second lagi tapi first home.
      jadi dulu aku les korea nya di UB juga, dulu kan ada pengajar dari korea nya, jadi orang korea yang ngajari, seneng seru, sampe diajak main kerumahnya, dimasakin makanan korea.
      kangennn

      Oia ntar deh kalau aku ke Malang, bar kabar aja yak :D

      Delete
    3. ๐Ÿคฃ๐Ÿคฃ๐Ÿคฃ temen-temen kuliahku yang kuliah di Malang juga gitu mba Ainun banyak yang jadiin Malang sebagai second bahkan first home, kota Malang punya daya tarik sendiri nih rupanya.

      Aku anak UB tapi nggak pernah les bahasa Korea di UB๐Ÿคฃ๐Ÿคฃ๐Ÿคฃ wih seru ya mba sampe dimasakin segala, apalagi sama orang Korea asli, jadi otentik kan rasanya๐Ÿฅบ

      Siap mba Ainun๐ŸŒธ

      Delete

Halo! Terima kasih sudah membaca dan meninggalkan komentar. Komentar yang masuk akan dimoderasi terlebih dahulu.

Back to Top