March 1, 2023

Dorama Romantic Comedy yang Menghibur


Kegiatan nonton dorama masih terus berlanjut. Di bulan Februari kemarin saya nonton empat dorama yang temanya romantic comedy (romcom). Genre romcom ini jadi semacam my comfort zone karena nontonnya nggak perlu pakai mikir teori-teorian yang membuat hidup jadi lebih rumit, wkwk. Memang genre ini rentan dengan unsur cringe, saya juga nggak tahan kalau nonton yang cringe-nya kelewatan [contoh: An Incurable Case of Love (sorry)]. Tapiii empat dorama yang saya bahas di postingan ini menurut saya nggak cringe, jadi tahan nonton sampai habis hehehe.
 
Apa saja judul-judulnya?

Daddy is My Classmate (2020)
Seperti judulnya, dorama ini bercerita tentang seorang anak perempuan dan ayahnya yang sama-sama kuliah di jurusan yang sama dan masuk di tahun yang sama. Anak perempuan...atau lebih tepatnya disebut gadis tersebut bernama Obika Sakura, ayahnya bernama Obika Taro. Ibu Sakura meninggal dunia ketika dia masih kecil, jadi ayahnya menjadi sangat protektif terhadap Sakura.

Mendengar kata over protective, kesannya kayak ayahnya galak dan anaknya rebel gitu ya. Ternyata enggak sama sekali. Ayah Sakura di sini tuh kocak banget, tipe-tipe orang nggak mempan dikatain dan malah bisa ngatain balik dengan lebih lawak. Sakura sendiri anaknya penurut banget nget nget dan polos.

Selain Sakura dan ayahnya, tokoh-tokoh lain yang sering bersama mereka adalah Hiroko, Misaki, Negoro, dan Hatakeyama. Keempatnya sama-sama mahasiswa baru dan sekelas dengan Sakura dan Pak Taro. Dari semua tokoh ini, yang paling waras cuma Hiroko. Yang lain somplak. 😭 Dorama ini memang kelihatan dari awal disetel komedi dan geblek sih.

Episode pertamanya agak bosenin tapi setelah itu malah bikin ketagihan. Apalagi tentang perkembangan hubungan Sakura dan Hatake, wkwkwkwk. Aduh ini dua orang tuh oon banget plisss. 😭 Nakagawa Taishi (pemeran Hatake) tokohnya beda banget dengan Hase Tenma yang cool dan elegan di Hana Nochi Hare, huhu. Tujuan utama saya nonton ini memang untuk nonton Taishi dapat cewek sih, jadi walaupun Hatake berbanding terbalik dengan Hase Tenma ya tetep seneng lihatnya (sambil nyebut dalam hati kalau dia oonnya keterlaluan).

Pak Taro sendiri kadang kesannya tuh kayak "ih apaan sih ini bapak masa anaknya udah gede diikutin terus kemana-mana sampai kuliah seangkatan segala", tapi ternyata ada hal penting yang membuat kagum ke beliau mengenai alasannya kuliah lagi. Hal ini terungkap di episode terakhir dramanya.

 
Koi Desu (Love's in Sight) (2021)
Inti cerita dari dorama ini adalah seorang preman bernama Kurokawa Morio yang jatuh cinta dengan seorang gadis tunanetra bernama Akaza Yukiko. Aktor pemeran Morio, yaitu Sugino Yosuke, menurut saya mirip dengan B1A4 Jinyoung awal-awal debut. Ganteng banget dan bikin betah nontonnya, hahahaha.

Kalau dari pandangan saya, dorama ini adalah penggambaran ideal di mana orang yang mempunyai disabilitas bisa mendapatkan fasilitas yang mendukung kegiatannya sehari-hari serta kesempatan bekerja yang sama dengan non-disabilitas. Edukasi tentang tunanetra juga ditayangkan di setiap awal episode. Edukasi ini dibawakan oleh seorang komedian Jepang yang mengalami visual impairment.

Lima episode pertama dorama ini nagih banget, sayangnya lima episode terakhirnya enggak. Kayak jadi terkesan dipanjang-panjangin gitu ceritanya, padahal bisa diringkas jadi tiga episode aja misalnya. Jadi saya nontonnya banyak skip yang penting tau garis besar ceritanya seperti apa. πŸ˜†


My Cuteness is About to Expire?! (2022)
Another dorama yang aktor utamanya ganteng. Kalau yang ini nggak hanya ganteng, tapi juga kawaii sampai saya nontonnya senyum-senyum bego sendirian padahal dia cuma bernapas. 😭😭😭

Siapa sih aktornya? Dia adalah...Yamada Ryosuke, member grup J-Pop Hey! Say! JUMP alias artisnya Johnny's Entertainment. :)))
 
Selain Yamada, aktris lawan mainnya juga good looking, namanya Yoshine Kyoko (tokoh utama film The Anthem of the Heart dengan Nakajima Kento😍). Yamada memerankan tokoh bernama Maruya Kyosuke, sementara Yoshine Kyoko sebagai Sanada Izumi. Dua orang ini sama-sama bekerja di perusahaan bir dan ada di divisi yang sama. Maruya sebagai senior di divisi marketing bertugas mendampingin Sanada yang baru dipindah ke divisinya. Sanada ini orangnya kayak robot ngomongnya, wkwkwkwk.

Dorama ini tipenya office romance. Gumush banget nontonnyaaa karena dua orang ini tuh cocok gitu lho. Apalagi waktu episode Sanada dibawa ke rumah Maruya. YA AMPUUUN. >.< Mamanya Maruya nggak keberatan anaknya berpacaran dengan Sanada, malah Maruya dinasehati untuk memperlakukan Sanada dengan baik. πŸ₯ΊπŸ₯ΊπŸ₯Ί


Itazura Na Kiss (1996)
Dulu waktu masih kecil dan dorama ini tayang di televisi nasional yang sistem sensornya belum eek seperti sekarang, saya sempat menyaksikan adegan dua tokoh utamanya nggak sengaja ciuman di lorong sekolah. Adegan tersebut nempel di kepala sampai sekarang. Maka dari itu, saya bela-belain nonton dorama ini sampai selesai biar nggak penasaran ending-nya seperti apa. Dulu mana ada nonton sampai habis, kedistrak main petak umpet yang ada. πŸ˜‚

Seperti halnya drakor Playful Kiss, dorama ini kalau tayangnya zaman sekarang pasti netijen langsung rame redflag-redfleg di Twitter, wkwkwk. Untung tayangnya zaman baheula, jadi walaupun nontonnya baru sekarang yaaa...yaudah kan udah berlalu juga masanya. Cukup dinikmati saja kegeblekan Kotoko mengejar cintanya, yaitu Irie Naoki. πŸ˜†

Kotoko di versi 1996 ini bener-bener ciamik bodoh dan nggak kenal putus asanya. Is it good or bad? Lol. Tahan banting banget mentalnya walaupun sama Irie dikatain baka tiap hari. Bener-bener definisi bulol yang sebenarnya. πŸ˜‚ Karakter Irie di versi 1996 ini lebih kelihatan bingung nggak sih daripada Baek Seungjoo di Playful Kiss? Kayak kesannya itu dia lebih struggle untuk mengutarakan apa yang dia rasakan.

Anyway Kotoko makin nambah episode makin berisik alias ngomongnya jadi makin kenceng. πŸ˜‚πŸ˜‚πŸ˜‚ Kayak apa-apa teriak, dikit-dikit teriak. Saya sampai mikir, yang red flag nggak hanya Irie tapi juga Kotoko. πŸ˜‚ BUT! Dorama ini udah lama tayangnya, nggak bisa pakai standar zaman sekarang. Sooo just enjoy the show~~~ Lega rasanya bisa tau ending-nya seperti apa. Dilihatin NG scenes pula, lucu banget pas Irie dan Kotoko ciuman malah kepalanya Irie digeplak Kotoko soalnya nggak bisa nahan ketawa. πŸ˜‚

πŸ’•πŸ’•πŸ’•

That's all! Ada nggak di sini yang comfort genre(?)-nya juga romantic comedy?


*
 
 

4 comments :

  1. Kalau dulu iyesss, romcom adalah comfort genreku tapi belakangan ini malah kalau nonton romcom jarang sampai tuntas πŸ˜‚. Kayaknya kalau sekarang, aku lebih suka genre yang kayak drama Hospital Playlist gitu, Kak Endah πŸ˜‚. Kak Endah udah pernah nonton?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yang banyakan slice of life-nya gitu ya, Li. Beluuum, aku belum nonton Hospital Playlist, wkwk. Aku jarang nonton drakor sekarang, soalnya menurutku kepanjangan durasi dan episodenya. xD Tapi aku ngikutin podcast yang bahas Hospital Playlist ini, enak diikutin katanya ya karena konfliknya nggak yang berat-berat.

      Delete
  2. Pas banget yaa Februari nontonnya romcom Endah hahahah

    Aku sepakat soal Koidesu di episode-episode awal lebih bikin nagih dibanding setelahnya, apalagi pas muncul si Hiyama-kun huh ga suka 😀 Kalo kata Hicha waktu itu ngerusak alur πŸ˜‚

    Btw soal redflag redflegnya Irie tuh masih sering lho sampe sekarang muncul di base tiap beberapa saat sekali 😌 Kadang pakai Kashiwabara Takashi (1996) kadang pake Furukawa Yuki (yang versi baruan), sangat sudah tidak relevan karena materi aslinya kan dari manga tahun 1990an 😌😌 makanya waktu kapana ada rumor hana yori dango mau dibikin remake baru, aku kayak "ga usah ga usah, mending lanjutin hana nochi hare aja" wkwkwk

    Endah mau asupan romcom lagi gaaa niih??

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahahahaha iya Kak Eya, pas banget dengan tumpukan dramanya yang genrenya romcom semua. xD

      WKWKWKWKWKWKWK MBA HICHA FRONTAL. xD Hiyama ini munculnya terlalu di akhir nggak sih Kaaak, nggak pas awal-awal aja gitu munculnya biar jadi cinta segitiga dan biar kesannya nggak jadi isian belaka.

      Heleeeeh WKWKWKWK iya kalo tayangnya hari-hari ini gitu, lha ini tayangnya udah dua puluhan tahun yang lalu. Udah gak relevan kalau dipermasalahkan sekarang. xD Betuuul betul, gak usah lah itu Hanadan diremake segala nanti malah menjadi kontroversi dan kasian aktor aktrisnya yang malah kena hujat as always~~~

      Ehhh mauuuuuuu...aku DM Kak Eya aja buat rekomendasinya ya, haha.

      Delete

Halo! Terima kasih sudah membaca dan meninggalkan komentar. Komentar yang masuk akan dimoderasi terlebih dahulu.

Back to Top