October 22, 2022

Pindah Haluan ke Jejepangan Karena Ditinggal Bias Wamil?



Afh iyh? πŸ˜‚πŸ˜‚πŸ˜‚

Mari kita (kita?) analisis dari curhatan yang bisa jadi panjang kali lebar kali tinggi ini. Siapa tahu di akhir postingan bisa ditarik sebuah kesimpulan. 🀞

Mulai dariii sekitar tahun 2010. Waktu itu saya belum suka K-Pop tapi seorang sahabat dari SMA dan kebetulan kuliahnya di kampus yang sama, suka banget dengan K-Pop. Waktu itu dia punya keinginan untuk pergi ke Korea, sedangkan saya ke Jepang.
 
Pada waktu itu memang saya lagi getol-getolnya belajar bahasa Jepang dari NHK World. Sudah nyetak modul dan download audionya juga. Walaupun klaimnya "lagi getol-getolnya", nyatanya saya hanya bisa ngomong "ima nanji desuka?" dan "Betonamu kara kimashita" WKWKWKWK (di modulnya pakai contoh orang VietnamπŸ˜†). Pengajarnya itu ada dua orang laki-laki dan perempuan asal Indonesia yang sudah lama tinggal di Jepang.

Waktu itu, saya belajarnya baca romaji. Nggak bisa baca hiragana atau katakana, apalagi kanji. Seingat saya dulu memang niatnya nggak ada niat (naon?) untuk menghapal huruf Jepang. Ternyata sulit ya belajar suatu bahasa kalau tidak sekalian belajar membaca aksaranya. πŸ˜”

Lalu tahun bergulir ke 2011 yang mana di akhir tahun tersebut saya terjeblos ke dunia K-Pop. Mulai belajar bahasa Korea juga yang ternyata hurufnya lebih mudah dihapal daripada huruf Jepang. Impian ke Jepang lama-lama terlupakan...and the rest is history lmao.

Kalau dihitung sampai tahun 2022, saya sudah menjadi fans K-Pop selama hampir sebelas tahun. Kayak kalo sekolah tuh dari mulai kelas satu SD sampai kelas dua SMA. Wew...lama juga ya. πŸ˜…
 
Bosen nggak selama satu dekade lebih hanya menyukai satu hal yang sama?

Kalau pertanyaan itu diajukan tahun kemarin sih kayaknya saya akan jawab enggak ya. Tapi berhubung nanyanya sekarang, saya jawabnya, "Udah mulai bosen."

...

Lihat aja postingan tentang K-Pop tahun 2022 di blog ini menurun drastis dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Saya sudah nggak begitu ngikutin Seventeen (bahkan awal bulan ini sudah menyatakan diri resmi cabut dari fandom, jadi casual fans-nya Vernon aja), nggak menyimak grup-grup yang baru debut, dan jarang dengerin lagu Day6 (padahal tahun lalu saya selalu dengerin lagu Day6 ketika sedang bekerja).

Apakah akar masalahnya karena Day6 lagi wamil?

Bisa jadi. Padahal waktu Brian berangkat wamil dulu saya baik-baik saja, kerasa kangennya baru beberapa bulan setelahnya. πŸ˜‚ Terus ini sih, saya ngerasanya dunia K-Pop tuh makin bising. Kayak...capek gitu ngikutinnya.
 
Terus juga sekarang udah banyak banget pendatang baru yang usianya masih pada belia. Anak-anak kelahiran tahun 2000-an udah pada debut. In my case, saya nggak bisa ngefans mereka in a romantic way layaknya ngefans ke bias-bias yang sama-sama lahir di tahun 90-an. πŸ˜‚πŸ˜‚πŸ˜‚ Maka dari itu saya tarik rem biar nggak kebablasan exhausted.

Alhamdulillahnya selagi menarik rem dari K-Pop, masih ada hobi lain untuk dikerjakan. Tahun ini saya lagi ikutan reading challenge JanexLiaRC. Setiap bulannya ada ketentuan harus membaca buku dengan warna sampul tertentu. Reading challenge ini banyak saya bahas di blog satunya.

Selain itu, pertandingan badminton juga sering ada di masa-masa tersebut. Jadi nggak bingung mau nonton apa. Tontonan lain yang berhasil mengalihkan saya dari kegalauan nungguin Brian discharge adalah anime Spy x Family. 😁 Tentang sejarah akhirnya nonton anime ini ada di postingan dua bulan yang lalu.

Anime Spy x Family ini bisa dikatakan sebagai titik balik kembalinya saya ke Jejepangan. Memang tidak meneruskan belajar bahasa Jepang sih, tapi lebih ke melirik industri hiburan Jepang yang selama ini out of my sight.

Ini tuh awalnya gimana ya. Kayaknya dari senpai Jejepangan di blog alias Kak Eya deh yang sering ngomongin grup J-Pop Snow Man di DM. πŸ˜‚ Awalnya saya nggak tahu siapa-siapa selain Meguro dan Hikaru (ex-oshi dan current oshi-nya Kak Eya). Lama-lama malah sering lupa siapa-siapanya yang lagi diomongin Kak Eya, kan nggak asik ya. Maka dari itu akhirrrnyaaa diriku bertekad untuk menghapal siapa yang mana di Snow Man.

Kok niat banget?

Oh jelas karena Snow Man ini didominasi mas-mas kelahiran awal 90-an, WKWKWKWK. Member gen Z-nya aja cuma dua orang lol. Dari MV mereka yang berjudul Boku to Kimi to akhirnya saya hapal nama-nama membernya.

Tantangan selanjutnya adalah...menghapal warna masing-masing member, wth. πŸ˜† Untungnya ngapalin warna ini lebih mudah dan lebih cepat dibanding ngapalin nama dan wajah-wajah tiap orangnya. Fiuh. Setelah hapal semua, lihat video-video mereka di YouTube jadi lebih seru. 😁

Karena udah banyak banget mengkonsumsi konten-konten K-Pop selama satu dekade terakhir, nontonin video anak-anak Snow Man ini bikin saya culture shock. Culture shock in a good way.

Pertama, karena fisik yang terlihat duluan, saya jadi wow-wow sendiri waktu lihat gigi, hidung, sama tahi lalatnya member Snow Man. Kayak...gila beragam banget ya. Seneng gitu lihatnya karena beneran manusiawi. Manusia kan beragam ya, macem-macem gitu bentuknya.

Culture shock kedua tentang kelakuan para member, terutama yang namanya Fukka. Buseeet buset ini orang bisa-bisanya pas berendam malah tiba-tiba bangkit dari air padahal lagi nggak pake apa-apa!!! 😭 MY BIGGEST SHOCK IN J-POP CULTURE. πŸ˜­πŸ˜­ Ya Allah tabah banget editor videonya. πŸ˜­πŸ˜­πŸ˜­

Padahal sebelumnya saya udah HAH? HAH?? loh pas lihat dia dan lima orang temennya cuma pake tutupan handuk seuprit sebelum nyemplung berendam. :))) Sesuatu yang nggak pernah saya temukan di K-Pop selama sebelas tahun terakhir. Idol Jepang ini ner bener nggak ada jaimnya. πŸ‘πŸ‘πŸ‘

Lanjut culture shock ketiga tentang konten love and sex majalah AnAn. Ada idol dari grup Sexy Zone yang namanya Fuma jadi model tema tersebut. Gile banget sumpah edan isinyaaa...nggak akan deh idol K-Pop jadi kayak Fuma begitu soalnya bisa-bisa mba-mba modelnya yang diteror fans fanatik. Pose-posenya Fuma dan mba model itu NSFW tapi soft version dan artistik. BAGUS. 😭

----------BATAS KAGET----------

Back to Snow Man. Karena ternyata video-video mereka banyak yang seru, akhirnya saya lanjut nontonin semua video ber-subtitle bahasa Inggris yang isinya main games di playlist channel YouTube mereka. Durasi videonya pendek-pendek sekitar lima belas menitan, jarang banget yang sampai setengah jam atau satu jam. Nontonnya jadi enak, nggak kepanjangan. Terus mereka ini main games-nya kocak, nontonnya jadi nggak bosen, malah tahu-tahu udah abis. πŸ˜† Pingin ke Fuji-Q Highland dan Puroland jadinya. πŸ˜‹

Di sela-sela masa ngabisin pe-er nonton video Snow Man main games, saya juga minta rekomendasi film yang aktor utamanya Snow Man ke Kak Eya. Pingin tahu mereka kalau akting seperti apa.

Film pertama yang saya tonton judulnya Honey Lemon Soda yang tokoh utamanya Raul, si bontot (tapi raksasa) di grup. Kak Eya udah ngasih peringatan untuk jangan terlalu tinggi berekspektasi karena jalan ceritanya b aja, HAHAHAHA. Ya emang bener biasa aja dan suaranya Raul masih belum natural. πŸ˜† Tapi ending-nya lucu ih nonton si adek ciuman sama aktris utamanya. :3 Ciuman tipe-tipe "pokoknya nempel". 😁

Tbh saya penasaran apakah ada film Jepang yang ciumannya nggak sekadar nempel (I'm talking about movie, not jav). Ya kayak film-film Korea yang ciumannya udah lebih berani daripada zaman dahulunya gitu deh. Ternyata ada kata Kak Eya, judulnya Love Like the Falling Petals. Oke, simpan dulu di watchlist.

Obrolan kami berlanjut hingga ngayal ke gimana kalau seandainya Hikaru main film Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas. HAHAHAHAHA RANDOM BANGET. 😭 Ini kayaknya awalnya ngomongin rambut Hikaru yang keriting apa ya, terus ditambah halu Hikaru nyelipin rokok di kuping. πŸ˜‚ Asli saya langsung teringat Ajo Kawir yang berujung pada Hikaru Kawir. 😭 Terus lanjut ngomongin siapa cewek yang pantes jadi Iteung.

Karena levelnya udah senpai, Kak Eya ngasih nama-nama yang kira-kira cocok seandainya jadi Iteung. Salah satunya Alice Hirose (dua nama lainnya saya lupa monmaap, mau nyari di DM kok kayaknya udah jauh banget dan gak ada fitur search keyword...hhhhh Instagram plis). Terus saya minta contoh film yang isinya salah satu dari tiga aktris tersebut. Kak Eya ngasihnya yang judulnya Hell's Garden karena ada berantemnya.

Selama nonton Hell's Garden, saya mikir...ini orang Jepang imajinasinya kok keren ya. Tema filmnya itu diambil dari kehidupan sehari-hari orang kantoran tapi ditampilkannya dengan visual yang unik dan nyeleneh. Saya nangkepnya banyak kritik sosial di kehidupan orang kantoran yang ditampilkan di film ini. Kayak konfliknya itu dekat karena penontonnya juga sama-sama orang kantoran tapi mind blown sekali gitu lho visualisasi filmnya. Banyak berantemnya juga dan gile sih Alice Hirose ini posturnya bagus banget, gaya berantemnya juga oke. πŸ‘πŸ‘πŸ‘

Film selanjutnya yang saya tonton adalah Takizawa Kabuki Zero 2020 The Movie. AKHIRNYA DITONTON JUGA! Padahal ngomongin Kabuki ini udah dari kapan hari, pas masih cuma hapal Meguro sama Hikaru, wkwkwk.

Waktu itu sambil ngomongin badannya member Snow Man yang semuanya six pack. Terus pas lihat cuplikan video mereka nabuh drum taiko...KOK KEREN AMAT!!! 😭 Mereka nabuhnya topless sambil setengah sit up, gileee pantesan pada bagus badannya. Kalau Kabuki dibawa ke Indonesia mau deh nonton, hahahaha. Kalau ada Snow Man ke Indonesia juga pinginnya nonton, wkwkwk. Soalnya nonton konser K-Pop baik yang formatnya grup atau band kan udah, nah pinginnya cari pengalaman yang beda lagi. Gatau deh idol Johnny's ini ada chance ke sini apa enggak, yang penting tekad dulu. πŸ˜‚

Aduh ini sebenernya masih banyak bagian-bagian menarik dari Kabuki yang bagus kayak akting Koji pas jadi bandit zaman Edo itu bagus banget. Aura komediannya ilang lho beneran. πŸ‘πŸ‘πŸ‘ Ada juga scene Shota nyanyi My Friend yang di belakangnya ada Date lagi dance gelantungan di dalam rangka kubus itu juga bagus. I really like Shota's voice karena lembut tapi deep and powerful gitu lho kedengerannya. HUHUHU.

Ok...sampe sini aja ngomongin Kabukinya, kalau mau tahu lebih banyak silakan tonton sendiri. 😁

Ambil napas dulu. Engap beb.

*inhale*

*exhale*

*inhale*

*exhale*

The last Japanese movie I watched so far is Love Like The Falling Petals. Film yang awalnya saya kira NSFW tapi ternyata NSFMKAM (not safe for my kelenjar air mata). Emang niat itu harus ditata dengan baik, tidak boleh mesum. πŸ™

Tokoh utama film ini namanya Haruto dan Misaki. Mereka saling jatuh cinta dan pacaran layaknya anak muda. Namun, Misaki bermasalah dengan rambutnya yang cepat beruban. Awalnya saya kira dia ini memang gampang ubanan, kan ada tuh yang kayak begitu. Terus pas Misaki ubannya tambah banyak, saya udah kayak yang...waduh, gitu pas nonton. Bener aja ternyata Misaki punya penyakit yang membuatnya tua sebelas kali lebih cepat daripada manusia normal. 😭

Penuaan secara pelan-pelan kan memberikan waktu untuk adaptasi ya. Nah kalau tuanya hanya dalam beberapa bulan kan shock juga gak sih tubuh dan mental. 😭😭 Saya nontonnya dari yang mata berkaca-kaca sampai akhirnya tumpah ruah di adegan Misaki yang sudah terlihat tua, rambutnya lagi dicat sama pacar kakaknya. Di situ rambut Misaki banyak yang rontok. Ya Allah. 😭

Setelah itu...jangan ditanya. Banjir air mata lah udah nontonnya. Sampe sesek rasanya nangis terus. Sampe capek karena kayak nggak dikasih jeda. After watching Love Like The Falling Petals, I could feel what mental break down really feels like. :(

Asliii rasanya lemes banget. Nggak enak mau ngapa-ngapain tuuuh. HHHHH. Bahkan mau lanjut tidur aja nggak enak. Akhirnya saya lanjut nonton doramanya Meme yang judulnya Silent. Emang pinter banget habis nonton film nangis malah nonton drama yang bikin nangis juga. :)))

Padahal udah dikasih peringatan sama Kak Eya tentang adegan sedihnya (KALAU LOVE LIKE THE FALLING PETALS NGGAK DIKASIH WARNING!!!). Dikasih spoiler videonya malah, tapi tetep ditrabas soalnya mikirnya udah kebal kena bocoran. :))) Bener aja, nangis lagi nontonnya karena jadi tahu jalan cerita lengkapnya seperti apa. 😭 Ya Allah dramanya Meme gini amat. 😭😭

Nonton episode duanya juga gitu. Nangis terus sepanjang episode malah. Rekor. Nggak pernah sebelumnya saya nonton drama tapi nangis terus sepanjang episode. Baru Silent episode dua ini. Bahkan sampai sesenggukan karena SEDIH BANGET. 😭 Dorama Silent masih on going, semoga endingnya happy. Kalau sampai dibuat sad ending...fix script writer-nya psycho. *dijambak*

Jadi...beneran nih pindah Jejepangan sekarang? Udah nggak nonton acara-acara Korea lagi dong?

Masih kok. Saya masih nonton Running Man empat episode yang masing-masing guest-nya ada Chorong-Bomi, Yuri-Hyoyeon, Yeji, dan Hani-Yoon Siyoon. Dari episode Hani dan Yoon Siyoon saya jadi tahu kalau mereka main drama berdua yang judulnya You Raise Me Up.

Di drama You Raise Me Up, Yoon Siyoon memerankan tokoh bernama Do Yongshik sedangkan Hani memerankan tokoh bernama Lee Luda. Premis utamanya adalah masalah impotensi Yongshik. Yongshik nggak tahu kalau Luda adalah dokter yang menangani masalahnya. Mereka berdua ini sama-sama saling menyukai ketika masih SMA.

Yongshik di masa lalu adalah orang yang percaya diri, sedangkan di masa sekarang dia menjadi orang yang kepercayaan dirinya minus. Di usia tiga puluh tahun dia masih belum mempunyai pekerjaan tetap, belum punya pasangan, dan impoten karena stres. Bagi sebagian orang, Yongshik ini madesu. Jangankan bagi orang lain, Yongshik sendiri saja hampir menyerah dengan hidupnya.

Secara keseluruhan drama ini memang ada unsur komedinya, namun sedih dan ngenes dengan hidup yang begitu-begitu saja juga kuat ditampilkan. Nggak heran sih di Korea sana banyak yang nulis buku tentang self-help. Sepertinya memang tekanan sosial di sana begitu tinggi. But this drama was ended well. Saya awalnya ketar-ketir takut endingnya dibuat gradakan seperti drakor pada umumnya, tapi ternyata enggak. I like the ending, masih bisa menyemangati penontonnya yang sama-sama berusia tiga puluh tahun. Nggak terlalu too good to be true.

Well...sekalian ngasih pendapat tentang dorama dan drakor ya karena nontonnya hampir bersamaan. So far, dari segi efeknya ke saya, dorama ini lebih menyentuh perasaan dan tidak membuat hati ini iri dengki dengan kehidupan tokoh-tokohnya wkwkwk. Hal ini karena kehidupan tokohnya nggak dibuat terlalu glamor. Rumahnya juga biasa aja, nggak yang gede gimana-gimana. Pekerjaannya juga seperti pekerjaan orang pada umumnya, ada yang orang kantoran dan pekerja tidak tetap. Jadi masih dekat lah dengan kehidupan sehari-hari.

Sedangkan untuk drakornya, salah satu tokohnya memang sudah berasal dari keluarga yang berada. Buktinya sewaktu ke-gap nonton film dewasa pas masih SMA, tokoh tersebut dipindahkan ke US oleh orangtuanya. Pulang-pulang jadi dokter urologi. Apartemennya luas, mobil ada, dan bajunya bagus-bagus. Nggak semua orang bisa seperti itu kalau orangtuanya nggak kaya. Jadi kurang bisa relate.

Begitulah~~~

Ciyeee udah bisa nonton drakor lagi ciyeee...

Iya lah karena episodenya cuma delapan biji dan satu episode durasinya 45-an menit. Kalau episodenya enam belas dan satu episode durasinya sejam lebih ya nggak akan saya bela-belain nonton karena makan terlalu banyak waktu. πŸ˜‚

Oh iya masih ada satu lagi dorama yang ngantre belum saya tonton, yaitu She Was Pretty (yup, versi Jepang dari drakor dengan judul yang sama). Tokoh utamanya diperankan oleh Kento Nakajima, hehehe. Setelah nonton dia di film Love Like The Falling Petals kok jadi pingin nonton aktingnya lagi.

Kenapa nggak nonton yang versi Korea, kan ada Choi Siwon?

Episodenya kebanyakan shay, ada enam belas. Kalau yang versi Jepang ini cuma sepuluh, hohoho.

Ahhh jadi inget satu lagi, Files of the Young Kindaichi! Hampir lupa. Tokoh utama serial ini di versi tahun 2022 diperankan oleh Micchi, member grup Naniwa Danshi (satu manajemen dengan Snow Man). Beberapa waktu yang lalu sudah nonton episode pertamanya tapi belum lanjut lagi.

Bisa sampai tahu grup J-Pop lain ya selain Snow Man?

Of course karena dikasih tahu Kak Eya, hahaha. Micchi ini cakep banget astagaaa, ngingetin saya ke Chanyeol sebenernya tapi Micchi masih bocah. Beda usia sepuluh tahun sama Chanyeol. Terus ada lagi idol J-Pop yang matanya bagus namanya Kyomoto Taiga dari grup SixTONES. Tahu karena kapan hari ngomongin Jesse yang juga bagian dari SixTONES, wkwkwk.

So, once again, do you switch line to Japanese?

For now, all I can say is I'm enjoying konten Jejepangan karena sedang nggak nemu konten korea-koreaan yang sparks joy. Nggak tahu lagi nanti kalau Day6 udah full team lagi. Mungkin saya akan balik ke K-Pop atau tetap di Jejepangan. Atau malah bisa menikmati keduanya secara bersama-sama. Who knows.


*

6 comments :

  1. Iyaa kalau di jejepangan itu udah biasa bikin majalah setengah ero, namanya gravure. Makanya aku culture shock pas Sakura pindah ke K-Pop. Sakura (Le Sserafim) soalnya dulu salah satu yang populer banget di AKB dan gravurenya banyak. Ya gitulah kultur Jepang nih. Ini aku lagi mulai jejepangan dan jadi otaku freak karena anime xD

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahahaha masuk ke jejepangan jalur anime yak. xD Oooh iya aku inget dulu pernah rame soal gravure-nya Sakura. Pingin pengalaman baru kali di K-Pop, hehehe.

      Delete
  2. That "afh iyh" pengin ditabok πŸ˜‚πŸ˜‚πŸ˜‚

    ITU HIKARU KAWIR DIBAWA-BAWA JADI INGET LAGI WILD BANGET OBROLAN KITA ITU πŸ˜­πŸ˜­πŸ˜­πŸ˜‚πŸ˜‚

    Btw kandidat Iteung salah satunya yang aku sebut itu Nagano Mei, yang main juga di Hell's Garden jadi pemeran utamanya wkwkwk

    Endah hebat sih menghapal member suno cuma dari satu mv, ballad pula! πŸ˜‚ Padahal dikasih yang mereka perform rap nyebut nama masing-masing, malah berhasil hapal lewat boku to kimi to πŸ˜‚πŸ˜‚

    Terus belum ada dua bulan ga siih udah khatam snowtube (yang bersubtitle) mantap πŸ‘πŸ‘ terjebak ngikutin dramanya Meme pula masih ongoing πŸ‘πŸ‘πŸ‘ Yeaayy aku ada temen nangis tiap minggu πŸ˜‚πŸ˜‚

    JADIIII OSHI ANDA SIAPA ENDAH???

    ReplyDelete
    Replies
    1. WKWKWKWKWK sengaja pake afh iyh buat ditunjukin ke Kak Eya. xD *ditabok*

      HAHAHAHAHA, bisa-bisanya kita pas itu kepikiran sampe Hikaru Kawir segala. T_T

      Oalaaaaahhhh pantesan kok pas nonton itu aku ngerasa tokoh utamanya yang lebih pantes jadi Iteung. TERNYATA EMANG DIA YANG DIMAKSUD HAHAHAHA. Maap Kak Eya, aku masih suka lupa kalau nginget nama selebritis Jepang hwhw.

      YANG RAP TERLALU CEPET!!! xD Yang ballad itu aku pas suka lagunya juga Kak, jadi nontonnya bisa berkali-kali dan lebih menghayati wajah-wajah membernya hahaha.

      Oh iya ya belum dua bulan? WKWKWK. Soalnya mereka seruuu mainnya. Jadi kalau misal satu hari gak nonton rasanya ada yang kurang. *pret* :p

      Dramanya Meme bisa langsung masuk ke seleraku, untung ajaaa. Padahal aku udah ketar-ketir takut bosen tengah jalan. Ternyata sampe nangisin dramanya segala. :") Crying tomodachi memang kita ini. :")

      HAHAHAHAHA BELUM NENTUIIIIN. Pokoknya bukan Fukka, Hikaru, Meme, sama Sakuma. Alasannya udah aku kasih tau ke Kak Eya. xD

      Delete
  3. Baca postingan Kak Endah ini seru bangettt!! Berasa tertular juga euphoria kegembiraannya dan jadi ngakak-ngakak sendiri 🀣. Bener banget sihhh, idol di Korea itu imagenya dijaga banget banget, berendam aja masih pakai baju, kalau ada adegan kelihatan six pack dikit aja, penonton udah pada menjerit 🀣. Ga kebayang kalau idol Korea berlaku sama seperti idol di Jepang yang berani naked gitu πŸ˜‚ antara bisa kena hate atau penonton jadi pada mimisan wkwk

    Tapi iya yaaa.. aku baru sadar, lama-lama idol Korea kebanyakan line 2000-an dan akupun ga terlalu ngikutin boy groupnya soalnya memang lebih suka yang kelihatan lebih mature, mana BTS bentar lagi pada wamil juga 😭 sedih bingittt 😭. Aku jadi kepikiran, lama-lama kalau idol group yang debut adalah line yang semakin muda, nanti kalau aku udah umur 30 atau 40 tahun apakah masih bakal ngikutin idol group kah πŸ˜‚ *malah jadi curhat*

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wkwkwkwkwk thank you for reading, Liii. xD <3 IYAAA APA COBA BERENDAM PAKE BAJU. xD Gaboleh umbar-umbar pokoknya kalo di K-Pop, wkwkwk. Kayaknya sih bakal mimisan dulu ya HAHAHAHA, baru habis itu bereaksi lain. xD

      Oh iya BTS habis ini wamil ya. Sabar Li, semuanya pasti akan berlalu dengan cepat, gak kerasa. Ya kerasa sih, hahahaha, naon.

      Iyaaa sekarang di K-Pop yang baru-baru itu isinya anak-anak 2000-an. Udah lewat kayaknya yang anak-anak 90-an wkwkwk. Iya juga ya, apakah kita akan menjadi fans-fans yang ahjumma nantinya karena gemes ngefansnya kayak ngefans ke ponakan sendiri? xD

      Delete

Halo! Terima kasih sudah membaca dan meninggalkan komentar. Komentar yang masuk akan dimoderasi terlebih dahulu.

Back to Top