July 29, 2020

[YoungK's Movie Choice] The Lorax (2012): Ketika Manusia Modern Mengabaikan Lingkungan


Di suatu kota bernama Thneedvile, hiduplah sebuah kelompok masyarakat yang bahagia dengan keadaan kotanya. Kota ini modern dengan segala fasilitas seperti pantai, tempat ski bersalju, sampai kolam renang yang berada dalam satu kawasan. Pepohonan yang ada di Thneedvile semuanya pohon buatan, bisa diubah-ubah semau mereka seperti misalnya menjadi pohon lampu disko. Untuk persediaan udara segar, sebuah perusahaan milik seorang kaya raya bernama O'hare menjualnya dalam bentuk galon air mineral. Penduduk Thneedvile tidak keberatan dengan hal ini, mereka memuji O'hare sampai ada patungnya di tengah kota.

Suatu hari seorang anak kecil bernama Ted bertemu dengan gadis pujaannya yang akan berulangtahun ke-17, namanya Audrey. Audrey senang menggambar pohon di belakang rumahnya. Pohon ini daunnya berbentuk seperti arbanat (errr...ini bahasa Indonesianya apa ya, hehe, jajanan rambut nenek apa ya?) warna-warni, namanya pohon Truffula. Audrey berkata jika ada seseorang yang memberinya hadiah pohon ini maka akan dia nikahi saat itu juga. Ted yang sudah bucin dengan Audrey tentu saja ingin menghadiahi cewek itu dengan pohon Truffula.

Sayangnya, pohon tersebut sudah tidak ada wujudnya di kota Thneedvile. Dengan bantuan kisah lama dari neneknya yang eksentrik, Ted berkelana ke luar kota Thneedvile untuk bertemu dengan seseorang yang bertanggung jawab atas hilangnya pohon-pohon Truffula. Keluar dari kota ini adalah hal ilegal, O'hare tidak senang jika warga Thneedvile meninggalkan kotanya. Bisa dibilang O'hare ini mengontrol gerak-gerik setiap warga Thneedvile.

Namun, Ted beruntung bisa keluar hari itu. Dia bersepeda melewati tempat yang sudah tandus tanpa pepohonan satu pun menuju sebuah rumah. Rumah itu milik orang tua bernama Once-ler. Setelah bertemu beberapa kali, Ted akhirnya tau sejarah tentang Once-ler dan pohon Truffula.

Jadi ceritanya Once-ler ini masa mudanya pernah menjadi seorang pengusaha yang suka menebangi pohon demi kelancaran bisnisnya. Dia sudah tidak peduli dengan lingkungan dan denial dengan tindakannya yang sudah keterlaluan. Penyesalan selalu datang terlambat.

Dari film ini banyak sekali sindiran untuk kelakuan manusia modern yang abai dengan kelestarian lingkungan. Sindiran-sindiran tersebut antara lain:
  1. Once-ler yang tiba di hutan Truffula merasa dirinya adalah pemilik hutan tersebut. Padahal ya bukan. Dia dengan seenaknya menebang sebatang pohon dan memberi marshmallow kepada hewan-hewan penghuni hutan tersebut. Makanan ini dikatakan sebagai makanan sampah oleh Lorax.
  2. Lorax mengatakan kepada Once-ler untuk tidak merusak hutannya. Dia ini peri penjaga hutan. Peringatan Lorax diabaikan oleh Once-ler karena dia menganggap Lorax akan bisa menyembuhkan hutannya sendiri, padahal ya tidak begitu cara mainnya. Lorax ini ibarat ibu pertiwi yang memang seiring dengan berjalannya waktu jika lingkungannya rusak maka akan terjadi suksesi alias menyembuhkan dirinya sendiri tapi ada syarat dan ketentuannya. Kalau kerusakan yang ditimbulkan manusia terlalu parah dan tidak ada kerjasama manusia untuk membantu pemulihannya ya nggak bisa berjalan juga proses itu.
  3. Fashion yang tiba-tiba menjadi tren dan semua orang ingin memakai barang yang sama sehingga berakibat produksi besar-besaran. Once-ler akhirnya menebangi semua pohon Truffula demi memenuhi permintaan konsumen terhadap barang tersebut yang bahan bakunya berasal dari helai-helai daun pohon Truffula.
  4. Produksi yang besar-besaran ini mengakibatkan bencana bagi hewan-hewan penghuni hutan Truffula. Mereka kehilangan tempat tinggal, hidup alami mereka terganggu dengan pembangunan pabrik Once-ler, dan sungai menjadi kotor karena limbah pabrik dibuang begitu saja ke perairannya. Semua hewan-hewan tersebut akhirnya pindah karena hutan mereka telah dirusak oleh manusia pendatang.
  5. Bisnis Once-ler semakin sukses meraup keuntungan yang besar, dia juga melakukan donasi serta kampanye tentang pelestarian lingkungan tetapi tindakannya bertolak belakang dengan kelakuannya. Once-ler tidak peduli dengan dampak negatif eksploitasi hutan yang dia lakukan. Once-ler denial dengan terus berkata, "Tindakanku ini tidak berlebihan kok, iya kan? iya kan? Kan kamu bisa mengembalikan hutanmu lagi, Lorax." Lorax sangat kecewa dengan Once-ler.
  6. Lama-kelamaan sudah tidak ada lagi pohon Truffula yang tersisa, Once-ler tidak punya bahan baku untuk produksi. Bisnisnya tidak berkelanjutan dan perusahaannya pun runtuh. Orang-orang meninggalkannya, bahkan keluarganya sendiri. Keluarga Once-ler memang ngehek sih orang-orangnya, mereka selalu mengejek Once-ler sejak kecil sampai akhirnya dia berkelana membuktikan dia akan sukses suatu hari.
  7. Kualitas udara menurun setelah hutan Truffula habis. Penduduk yang tinggal di sekitar hutan yang telah gundul itu merasakan dampaknya. Mereka batuk-batuk dan hal itu dimanfaatkan oleh O'hare muda untuk berjualan udara segar. Bayangkan seandainya udara segar sudah tidak bisa dinikmati lagi secara gratis. Ngeri. :(
  8. Anak-anak dan para orang dewasa sudah tidak tau lagi bentuk tunas pohon Truffula seperti apa. Hanya nenek Ted saja yang sudah sepuh yang tau karena di masa mudanya masih ada. Sekali lagi bayangkan seandainya hal itu terjadi HUHUHUHU jangan sampai.
  9. Penduduk Thneedvile harus disadarkan dulu dengan ditampar kenyataan bahwa membeli udara itu bukan hal yang normal, udara segar seharusnya bisa dinikmati dengan gratis jika ada pepohonan sungguhan yang hidup. Juga disadarkan dengan bukti lingkungan Thneedvile tidak sehat dengan adanya seorang anak kecil yang badannya menyala setelah berenang di kolam renang kota. Air kolam renang tersebut tercemar limbah pabrik O'hare.
  10. O'hare yang notabene adalah seorang pebisnis, geram dengan kampanye Ted, Audrey, dan nenek Ted. Kampanye mereka tentang pohon dan lingkungan akan membahayakan keberlanjutan bisnisnya. O'hare jadi mengeluarkan argumen yang tidak-tidak untuk membuat penduduk Thneedvile menolak kebenaran yang diutarakan Ted.

Film ini menyampaikan sindiran-sindiran tersebut dengan animasi yang lucu, jalan cerita yang mudah dipahami, dan lagu-lagu yang ceria. Diproduksi di tahun 2012, pesan-pesan untuk peduli lingkungan yang disampaikan dalam film ini masih relevan hingga sekarang. Quote terfavorit dari film ini: "unless someone like you cares a whole awful lot, nothing is going to get better".

Thank you to Day6's YoungK for telling that he watched this movie so I watched it too and got so many interesting things from 'The Lorax' movie.


*

No comments :

Post a Comment

Halo! Terima kasih sudah membaca dan meninggalkan komentar. Komentar yang masuk akan dimoderasi terlebih dahulu.

Back to Top